MADU ASLI ZHAFIRA

Madu asli zhafira adalah sebuah perusahaan kecil manufaktur yang berdiri sejak tahun 2002, perusahaan ini bergerak dibidang pembuatan madu murni yang diambil dari lebah ternak apis mellifera,lebah ternak tersebut diimport langsung dari Australia


Madu dipercaya dapat memberikan banyak khasiat, baik untuk pengobatan, kekebalan tubuh, sumber tenaga, maupun vitalitas. Si manis itu digunakan untuk pengobatan sejak zaman Yunani dan Mesir kuno.
Zat manis alami yang dihasilkan lebah dari bahan baku nektar bunga itupun hingga kini banyak dicari orang. Harusnya, hal itu bisa menjadi tolok ukur bahwa peternak atau penjual madu pastilah meraup banyak keuntungan.
Namun, ternyata tak sepenuhnya benar. Nasib orang-orang yang menggantung kan hidup pada dunia permaduan ternyata tak selamanya semanis rasanya. Setidaknya, selama dua tahun terakhir usaha itu lesu. Hal itulah yang dirasakan para peternak lebah di daerah Gringsing, Kabupaten Batang.
Kecamatan paling timur dari kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kendal ini memang sejak lama dikenal sebagai ‘’sur ga’’-nya para pencari madu terbaik di Jateng.
Ya, jika Anda memasuki ka wasan Gringsing, tepatnya se lepas menyeberang Kali Kuto akan menjumpai banyak plang bertuliskan ‘’Di sini menjual madu murni’’.
Lapak-lapak atau kios kecil sepanjang jalan itu menjanjakan madu yang dikemas dalam botol dengan berbagai ukuran. Ruang dagang itu terkesan sa ngat sederhana. Bia sanya hanya terdiri dari sebuah etalase kaca yang dipenuhi berbagai jenis madu.
Salah satu penjual madu itu adalah Ghufron, warga setempat. Ia mendirikan lapak di teras rumahnya. Pria kelahiran 1965 itu menjual madu berdampingan dengan dagangan sandang (jilbab, baju, dan kerudung) serta aksesori.
Selama tiga tahun berkiprah di dunia permaduan, dua tahun di antaranya merupakan saat paceklik, pada 2009 dan 2010.
‘’Pasokan dari petani madu, terutama dua tahun lalu seret. Saya yang biasanya bisa membeli hampir satu kuintal, paling cuma bisa dapat 30-40 persen saja.’’
Bahkan, setahun lalu, menurut Ghufron, banyak peternak yang tak bisa panen madu. Ia yang biasa memborong madu kuintalan kemudian dikemas dan dilabeli sendiri itu merasakan berkurangnya pa sokan madu dari para peternak. ‘’Madu Kembang Rambutan tahun lalu malah ndak muncul,’’ terangnya.
Masduki yang bertahun-tahun menjadi peternak madu, beberapa tahun terakhir merasakan kesulitan mencari madu. ‘’Lahan untuk beternak lebah kian sulit dicari dan faktor cuaca sepertinya menjadi penyebab berkurangnya panenan,’’ kata pemilik kios Sari Bunga tersebut.
Para peternak madu di Gring sing, tepatnya di Desa Kutosari, Gring sing, Kebondalem, dan Mentosari, kebanyakan justru angon (beternak) lebah di luar daerah.
Alasannya, karena sudah tak banyak lahan yang bisa disewa untuk tempat meletakkan setup-setup (kotak sarang lebah) sebagai tempat bakal madu.
Kebun randu, sebagai contoh. Kembang randu (kapuk) saat ini merupakan tempat paling produktif untuk pembiakan lebah madu.
Namun, di Batang jumlahnya semakin sedikitnya. Para peternak pun terpaksa mencari lahan baru. ‘’Kami terpaksa boyongan ke Pati, Jepara, Banyuwangi, dan Pasuruan untuk produksi,’’ katanya.
Senada diungkapkan Nyonya Karsono, pemilik Dharma Apriari. Peternakan lebah yang telah berdiri sejak awal 1970-an tersebut mengeluhkan semakin buruknya cuaca. ‘’Dulu, beternak madu bisa menjadi sumber penghasilan. Tapi sekarang, semuanya seperti menjadi lebih sulit,’’ keluh Nyonya Karsono.
Menjanjikan
Meski dua tahun terakhir usaha beternak madu bisa dibilang lesu, bukan berarti geliat produksi madu telah mati di Gringsing. Edi Susanto, pemilik usaha Al Barokah masih berharap banyak dengan lebah-lebah madu miliknya. ‘’Mei adalah bulan panen pertama. Jika bulan itu kami bisa panen, berarti memiliki stok. Nah, kebetulan, panen kali ini terhitung lumayan. Semoga grafik produksi kian naik,’’ kata Edi.
Menurut salah satu pengurus inti paguyuban petani madu di Gring sing itu, usaha itu masih menjanjikan. Pasalnya, hingga kini permintaan lebih tinggi dari produksi.
‘’Di tempat kami, tiap tahun pasti mengalami kehabisan stok madu. Bukankah itu pasar yang bagus?’’ ungkap pria yang kini mampu menggembalakan 200-an setup lebah tersebut.
Permasalahannya, kata dia, bagaimana mencari lahan peng gembalaan yang bagus, sambil berharap cuaca terus mendukung. ‘’Bantuan dari pemerintah daerah juga sangat kami butuhkan, terutama untuk memecahkan masalah yang dihadapi petani. Sayang kalau potensi daerah itu terbengkelai,’’ katanya .(71)

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar

Jika anda berminat dengan produk kami berikan komentar